Persahabatan
yang begitu hangat terjadi dengan sendirinya. Ya, persahabatan ini dimulai saat
Ani, Mawar, Yono dan Muri menuntut ilmu di bangku SMA yang sama. Disinilah
awalnya mereka saling mengenal dan mulai akrab. Meskipun, selama 3 tahun mereka
menuntut ilmu di SMA tidak selalu bersama dalam satu kelas.
Suatu
pagi nan begitu sejuk, Muri memandang langit yang penuh dengan awan-awan nan
hitam menggumpal. Muri duduk termenung diteras depan kelas, dengan keadaan
sekolah yang masih begitu sunyi. Musik yang Muri putar lewat headset begitu
merdu, tak terasa hujan mulai turun rintik-rintik yang membasahi bumi di depan
matanya. Sejenak, fikirannya pun langsung melayang terbang saat dia berjumpa
dengan seorang gadis yang begitu manis dikantin sekolah kemarin. Dia mulai
senyum-senyum sendiri saat teringat berjabat tangan dengan gadis itu.
“Hey” sapa Ani yang membuyarkan fikirannya tentang
gadis manis itu dan hujan rintik-rintik mulai turun deras.“Ada apa sih ni?
Ganggu saja kamu ini.” Jawab Muri sambil mengerutkan dahi. “Jangan marah
begitulah, ini kan masih pagi. Lagi pula aku kan hanya bercanda.” Jawab Ani
sambil duduk disamping Muri. “Memangnya ada apaan?” balas Muri. “Aku mau
mengajak kamu jalan-jalan ke ketep pass hari minggu besok bersama Mawar dan
Yono, mau ikut tidak?” ucap Ani. “Boleh, aku mau ikut” jawabnya langsung tanpa
ragu. “Iya sudah besok kumpul di bengkel depan gang rumah Mawar jam 9 pagi ya..
dan gak pake telat” Ani mengingatkannya. “Oke siap” Jawabnya singkat.
Keesokan
harinya mentari pagi menampakkan sinarnya seakan menyetujui acara mereka di
hari ini. Muri langsung bergegas memacu kendaraannya menuju bengkel depan gang
rumah Mawar. Tenyata Ani, Mawar dan Yono sudah menunggunya. “Sekarang, kita
sudah lengkap. Bagaimana kalau kita langsung berangkat saja” Yono membuka
pembicaraan saat Muri sudah bersama mereka. “Ayo, jangan buang-buang waktu”
katanya yang merasa senang bisa berkumpul sama sahabatnya ini. Mereka semua sampai
di wisata ketep pass dengan keadaan yang lumayan lelah karena perjalanan yang
cukup jauh.
Mentari
begitu bersinar dengan cerahnya di langit. Begitupun dengan burung-burung yang
berterbangan dari dahan ke dahan seakan mereka memperhatikan mereka. Muri dan
Yono duduk dibangku bawah pohon sambil menikmati suasana yang begitu sejuk.
Sementara, Ani dan Mawar pergi ketoko untuk membeli minum dan makan.
“Ada yang bisa dibantu Neng?” kata ibu penjaga toko
yang begitu baik. “Iya bu, saya mau beli air mineral 4, 2 roti rasa keju dan 2
roti rasa coklat” jawab Mawar kepada ibu penjaga toko. Sementara ibu penjaga
toko sedang membungkus pesanan, Ani merasa gelisah dan gerah menerpa dirinya. “Ini
neng semuanya 25.000” kata ibu tersebut. “Ani uangnya kurang 5.000 pinjam di
kamu dulu ya, nanti ku ganti. Dompetku ketinggalan di tas.” sambil melihat muka
Ani. “Ya sudah, nih 5000.” jawab Ani. “ini bu uangnya” Mawar memberikan uangnya
kepada ibu penjaga toko. Mereka segera berlalu dari toko tersebut.
Di tengah rimbunnya pepohonan mereka berjalan, Ani
mendengar suara “DOTH” yang begitu kencang. “Suara apa tuh?” tanya Ani. “gak
tau” jawab Mawar pendek dengan senyum-senyum kepada Ani. “Kamu kentut ya?” Ani
spontan langsung bertanya seperti itu ke Mawar. “Iya, hehehehe aku kentut.
Tapi, jangan bilang sama Muri dan Yono ya?” jawab Mawar dengan jujur dan
memohon kepada Ani. “Iya deh” jawab Ani dengan ketus dan mengerutkan dahinya.
Angin
yang berhembus dengan tenang menerpa mereka dan membuat mereka merasa senang
walau hanya dengan air mineral dan Roti saja. Setelah selesai makan, Ani
mengajak untuk berfoto bersama. Tapi karena diantara mereka berempat tidak ada
yang mengalah untuk menjadi pemotret, akhirnya Muri yang mengalah. “Berikan
kameranya. Biar aku yang mengambil foto kalian dari sini” Ucapnya. Mereka
bertiga bergegas menuju ikon ketep pass. Seusai mereka puas berfoto, mereka
menghampiri Muri. “Lihat hasil foto tadi dong” ucap Yono. “Nih, hasil foto
tadi” jawab Muri. Mawar pun berkomentar tentang foto tadi “Bagus, huruf ketep
passnya kelihatan semua”. Di tengah melihat foto tadi, Ani pun bertanya “
Seperti ada bau-bau apa nih? Kamu kentut lagi ya?” tuduh Ani sambil melihat
muka Mawar. “Tidak, enak aja kamu bilang seperti itu” jawabnya. Ani pun masih
kurang puas dengan pengkuan Mawar tersebut, akhirnya Ani pun memastikan “Demi
apa?”. Mawar hanya diam saja memandang muka Ani dengan sedikit senyum. Mawar
menarik Ani menjauh dari Muri dan Yono, ketika sudah cukup jauh akhirnya Mawar
berbisik ke Ani “Iya tadi saya kentut lagi”. “Aaaahhhh” Ani langsung berlari
sambil tertawa dengan puas menghampiri Muri dan Yono.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
(kalau mau ambil bagian dalam cerpen ini, kirimkan
jalan cerita kelanjutannya ke Casmuriipa3@gmail.com
atau ke Twitter @CasmuriDS. Terimakasih.)