Minggu, 14 Agustus 2016

Kisah klasik di sekolah



            Persahabatan yang begitu hangat terjadi dengan sendirinya. Ya, persahabatan ini dimulai saat Ani, Mawar, Yono dan Muri menuntut ilmu di bangku SMA yang sama. Disinilah awalnya mereka saling mengenal dan mulai akrab. Meskipun, selama 3 tahun mereka menuntut ilmu di SMA tidak selalu bersama dalam satu kelas.
            Suatu pagi nan begitu sejuk, Muri memandang langit yang penuh dengan awan-awan nan hitam menggumpal. Muri duduk termenung diteras depan kelas, dengan keadaan sekolah yang masih begitu sunyi. Musik yang Muri putar lewat headset begitu merdu, tak terasa hujan mulai turun rintik-rintik yang membasahi bumi di depan matanya. Sejenak, fikirannya pun langsung melayang terbang saat dia berjumpa dengan seorang gadis yang begitu manis dikantin sekolah kemarin. Dia mulai senyum-senyum sendiri saat teringat berjabat tangan dengan gadis itu.
“Hey” sapa Ani yang membuyarkan fikirannya tentang gadis manis itu dan hujan rintik-rintik mulai turun deras.“Ada apa sih ni? Ganggu saja kamu ini.” Jawab Muri sambil mengerutkan dahi. “Jangan marah begitulah, ini kan masih pagi. Lagi pula aku kan hanya bercanda.” Jawab Ani sambil duduk disamping Muri. “Memangnya ada apaan?” balas Muri. “Aku mau mengajak kamu jalan-jalan ke ketep pass hari minggu besok bersama Mawar dan Yono, mau ikut tidak?” ucap Ani. “Boleh, aku mau ikut” jawabnya langsung tanpa ragu. “Iya sudah besok kumpul di bengkel depan gang rumah Mawar jam 9 pagi ya.. dan gak pake telat” Ani mengingatkannya. “Oke siap” Jawabnya singkat.
            Keesokan harinya mentari pagi menampakkan sinarnya seakan menyetujui acara mereka di hari ini. Muri langsung bergegas memacu kendaraannya menuju bengkel depan gang rumah Mawar. Tenyata Ani, Mawar dan Yono sudah menunggunya. “Sekarang, kita sudah lengkap. Bagaimana kalau kita langsung berangkat saja” Yono membuka pembicaraan saat Muri sudah bersama mereka. “Ayo, jangan buang-buang waktu” katanya yang merasa senang bisa berkumpul sama sahabatnya ini. Mereka semua sampai di wisata ketep pass dengan keadaan yang lumayan lelah karena perjalanan yang cukup jauh.
            Mentari begitu bersinar dengan cerahnya di langit. Begitupun dengan burung-burung yang berterbangan dari dahan ke dahan seakan mereka memperhatikan mereka. Muri dan Yono duduk dibangku bawah pohon sambil menikmati suasana yang begitu sejuk. Sementara, Ani dan Mawar pergi ketoko untuk membeli minum dan makan.
“Ada yang bisa dibantu Neng?” kata ibu penjaga toko yang begitu baik. “Iya bu, saya mau beli air mineral 4, 2 roti rasa keju dan 2 roti rasa coklat” jawab Mawar kepada ibu penjaga toko. Sementara ibu penjaga toko sedang membungkus pesanan, Ani merasa gelisah dan gerah menerpa dirinya. “Ini neng semuanya 25.000” kata ibu tersebut. “Ani uangnya kurang 5.000 pinjam di kamu dulu ya, nanti ku ganti. Dompetku ketinggalan di tas.” sambil melihat muka Ani. “Ya sudah, nih 5000.” jawab Ani. “ini bu uangnya” Mawar memberikan uangnya kepada ibu penjaga toko. Mereka segera berlalu dari toko tersebut.
Di tengah rimbunnya pepohonan mereka berjalan, Ani mendengar suara “DOTH” yang begitu kencang. “Suara apa tuh?” tanya Ani. “gak tau” jawab Mawar pendek dengan senyum-senyum kepada Ani. “Kamu kentut ya?” Ani spontan langsung bertanya seperti itu ke Mawar. “Iya, hehehehe aku kentut. Tapi, jangan bilang sama Muri dan Yono ya?” jawab Mawar dengan jujur dan memohon kepada Ani. “Iya deh” jawab Ani dengan ketus dan mengerutkan dahinya.
            Angin yang berhembus dengan tenang menerpa mereka dan membuat mereka merasa senang walau hanya dengan air mineral dan Roti saja. Setelah selesai makan, Ani mengajak untuk berfoto bersama. Tapi karena diantara mereka berempat tidak ada yang mengalah untuk menjadi pemotret, akhirnya Muri yang mengalah. “Berikan kameranya. Biar aku yang mengambil foto kalian dari sini” Ucapnya. Mereka bertiga bergegas menuju ikon ketep pass. Seusai mereka puas berfoto, mereka menghampiri Muri. “Lihat hasil foto tadi dong” ucap Yono. “Nih, hasil foto tadi” jawab Muri. Mawar pun berkomentar tentang foto tadi “Bagus, huruf ketep passnya kelihatan semua”. Di tengah melihat foto tadi, Ani pun bertanya “ Seperti ada bau-bau apa nih? Kamu kentut lagi ya?” tuduh Ani sambil melihat muka Mawar. “Tidak, enak aja kamu bilang seperti itu” jawabnya. Ani pun masih kurang puas dengan pengkuan Mawar tersebut, akhirnya Ani pun memastikan “Demi apa?”. Mawar hanya diam saja memandang muka Ani dengan sedikit senyum. Mawar menarik Ani menjauh dari Muri dan Yono, ketika sudah cukup jauh akhirnya Mawar berbisik ke Ani “Iya tadi saya kentut lagi”. “Aaaahhhh” Ani langsung berlari sambil tertawa dengan puas menghampiri Muri dan Yono.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
(kalau mau ambil bagian dalam cerpen ini, kirimkan jalan cerita kelanjutannya ke Casmuriipa3@gmail.com atau ke Twitter @CasmuriDS. Terimakasih.)